Saturday, July 19, 2008

Introduction

Berawal dari hanya bermodalkan ketertarikan terhadap fesyen dan dunianya yang sangat aduhai gemerlap glamoria. Sebenernya kuliah juga ngga terlalu fokus pada dunia itu sih walaupun masih sama di bidang desain.. mungkin karena gelora glamoria yang sudah tidak bisa dipendam, makanya berusaha terus menerus untuk bisa belajar & berkutat dengan apapun yang berbau fashion.
Dari hanya sebagai pemerhati, pemakai, pengkonsumsi barang-barang yang kadang dianggap oleh sebagian orang sebagai barang prestige atau malah barang sampah yang ga penting (kadang emang suka merasa jadi sampah sih, ketika terjangkit penyakit kalap shopping.. dan berakhir dengan penyesalan yang sangat karena uang menipis dengan sia-sia). Sampai pada akhirnya berhasil menjadi pembuat dan pengusaha butik kecil-kecilan.


Suka duka berbagai masalah perjahitan pun mulai ditelan mentah-mentah, dari client yang banyak maunya tapi pengen murah, kepanikan karena salah ukuran sampe salah model baju ..became totally different from my expectation.. karena ga pernah menemukan tukang jahit yang benar-benar bisa membaca pikiran saya (walaupun sudah digambar dengan detail yang sangat akurat).
Dan yang terparahnya adalah penyakit janji palsu tukang jahit yang bikin jantung merosot dari tempatnya karena terbayang wajah-wajah masam para pemilik baju yang terkhianati. Seribu kata manis langsung terdikte di kepala saya sebagai modal pertanggung jawaban saya pada mereka.. sorry guys..
Tapi tidak semuanya beraura negatif seperti itu kok, banyak pembelajaran dan hal-hal yang menyenangkan dari setiap client juga tukang yang berbeda-beda. I found a lot of marvellous thing in dealing with different people.. Saya mrasa semakin mantap dan yakin kalau dunia saya memang di keglamoran ini.


Dan akhirnya setelah sekian lama wira wiri dari satu tukang jahit ke tukang jahit lainnya, saya memberanikan diri untuk membuka workshop sendiri (setelah terkumpul modal & sedikit bantuan dari orang tua tentunya). Punya tukang jahit sendiri, mesin sendiri, tempat sendiri, sampe pusing-pusing nya pun ditelan sendiri.

But, like i said.. it's my world.. my passion.. my life..

Tidak puas hanya sebagai pembuat, apapun dikerjakan kalau itu memang berhubungan dengan baju baju dan baju beserta teman-teman seperglamoriannya. Mau jadi stylist, consultant, contributor, wardrobe, model (ha.. i wish) apapun pokonya..

Masih juga merasa kurang dengan eksistensi di dunia glamoria ini, ngga tanggung-tanggung saya memberanikan diri berprofesi sebagai pengajar alias dosen di 2 institusi seni & desain di Bandung. Costume, mode & fashion, hal berbeda tapi sama.. sama-sama menarik buat saya..
Literally make me become annoying when sumone ask me bout that coz i will never stop talking.. Mungkin itu yang menjadi modal utama saya sebagai dosen, tapi tidak hanya sekedar ngomong.. bisa dibuktikan kok kualitasnya.. hehee.. 4 tahun sop!! ..it's called experiences.


So.. this introduction just want to say hi to you guys.. style seeker from every where..
I hope I will see u..
x o x o

Wednesday, July 16, 2008

When Environment Meets Fashion

Bukannya ingin ikut-ikutan latah bereaksi terhadap fenomena global warming yang sedang hangat dibicarakan akhir-akhir ini dan mungkin akan tetap panas sampai 5 tahun mendatang.

Bukan juga ingin mempertontonkan eksistensi keahlian di bidang fashion design ketika semua orang berlomba-lomba berkreasi khususnya dalam dunia fesyen yang tidak pernah sepi, apalagi di kota Bandung yang terkenal dengan ikon kota trendsetter.

Kami hanya ingin mengaktualisasikan diri kepada khalayak bahwa di kota Bandung tercinta ini tidak hanya melulu tentang Clothing dan Factory Outlet yang membuat jengah orang Bandung-nya sendiri dengan kemacetan dan kesemrawutan di setiap weekend. Tapi Bandung juga sarat akan orang-orang kreatif di bidang fesyen yang peduli terhadap lingkungan, dan pastinya memiliki keunikan pada image masing-masing sebagai identitas brand lokal Bandung yang bisa dijadikan fashion statement oleh para style seeker yang mencari identitas gaya kekinian.

Komunitas ini dipelopori oleh mereka-mereka yang muda yang concern terhadap dunia fesyen baik berperan sebagai pembuat, pemakai, pemerhati maupun pengusaha. Tujuannya hanya ingin memperkenalkan diri dan ikut berpartisipasi terhadap segala bentuk isu kehidupan yang bukan hanya selalu tentang trend fashionista yang up to date. Karena kita perduli..

Selanjutnya, apa yang akan dilakukan oleh komunitas ini terhadap isu lingkungan? Bagaimana mereka bereaksi?

See them, know them, meet them at "When Environment Meets fashion" at Grand Panghegar Ballroom Hotel, 22 August 2008.

See u there fashionista...